Rabu, 19 Maret 2014

Daun Bambu – untuk Juni

Daun bamboo adalah stimulant. Daun tersebut dapat mengurangi gangguan-gangguan yang jarang terjadi, sekresi luka, dan pendarahan. Daun-daun tersebut harus dididihkan hingga menjadi teh jika akan digunakan sebagai obat. Daunnya memiliki rasa ringan yang khas jika diminum.    


   # Sumber Buku: Rasulullah is My Doctor sinergi- Kelompok Gema Insani#

  1. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,” Berilah kelapangan di Majelis-majelis” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat  (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan. (al-Mujaadilah:11)
  2. Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia belajar menaruh kepercayaan. (Hikmah)
  3. Amat penting suami istri berada dalam ketaatan kepada Allah SWT. Keistiqamahan suami istri bisa menjadi penyebab ketaatan anggota keluarga yang lain. (Hikmah)
  4. Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah dan Dialah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. (Al-Hasyr: 1)
  5. Didikan dan dorongan ibu kepada anaknya untuk berjuang merupakan sesuatu yang amat penting. Bila seorang wanita, apalagi yang sudah tua menunjukkan keberanian yang luar biasa dalam berjuang, hal itu akan memberikan pelajaran yang amat berharga bagi keluarga dan orang lain. (Hikmah)
  6. Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya lelah (susah payah) dalam mencari rezeki yang halal. (HR Ad – Dailami)
  7. Dan taatlah kepada Allah dan taatlah keoada Rasul. Jika kamu berpaling, sungguh kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (At-Taghaabun:12)
  8. Setiap orang seharusnya bisa berbuat baik kepada siapa saja, apalagi kepada kerabatnya. Kebaikan orang lain sedapat mungkin kita balas dengan kebaikan juga. Apalagi bila dibalas dengan kebaikan yang lebih baik lagi, ini merupakan salah satu tanda syukur kita kepada Allah SWT. (Hikmah)
  9. Yang demikian karena sungguh ketika Rasul-Rasul datang kepada mereka membawa keterangan-keterangan, lalu mereka berkata, “ Apakah (pantas) manusia yang memberi petunjuk keoada kami?” Lalu mereka ingkar dan berpaling; padahal Allah tidak menyukai (mereka). Dan Allah Maha Kaya, Maha Terpuji. (At-Taghaabun: 6)
  10. Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya dan ambisinya. (HR Ath-Thabrani)
  11. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa,” Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang. (al-Hasyr 10)
  12. Ambilah keputusan dengan pikiran jernih dan hilangkan kekhawatiran akan akibat-akibatnya. Obat mujarab untuk menghilangkan kekhawatiran dan kecemasan adalah yakin terhadap ajaran agama dan pertolongan Tuhan. (Hikmah)
  13. Setiap anak memang harus taat pada orang tua, apalagi ibunya sendiri. Namun, ketaatan itu tidak boleh ditunjukkan bila anak mendapat perintah yang tidak benar, seperti melakukan kebohongan. Siapapun yang berlaku jujur, kita harus memuliakan  dan menghormatinya. (Hikmah)
  14. Sungguh Ruhul Qudus (Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan pernah wafat sebelum lengkap rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah, karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR Abu Dzar Al-Haakim)
  15. Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (at-Thaghaabun: 11)
  16. Orang yang takut kepada Allah, tidak mau menganiaya pembantunya. (Hikmah)
  17. Orang-orang yang kafir mengira, bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah (Muhammad), “ Tidak demikian, demi Tuhanku, kamu pasti dibangkitkan, kemudian diberitakan semua yang telah kamu kerjakan.” Dan yang demikian itu mudah bagi Allah. (atTaghaabun : 7)
  18. Pengkhiatan itu awalnya tersembunyi, tetapi akhirnya terang juga. Berkhianat adalah salah satu ciri utama orang munafik. Berhati-hatilah pada kawan yang berkhianat kemudian memusuhi, karena dia mengetahu banyak celah. (Hikmah)
  19. Seorang Khatib harus menyampaikan isi khutbah yang bisa dipahami oleh semua jamaah, termasuk anak-anak dan orang yang berpendidikan rendah. Sebagai anggota keluarga, seharusnya bisa menyampaikan lagi isi khutbah atau ceramah kepada orang lain, khususnya kepada keluarganya sendiri. Sebab, orang yang tahu meski hanya satu ayat harus menyampaikan lagi kepada orang yang belum tahu. (Hikmah)
  20. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (At-Taghaabun: 10)
  21. Setiap orang harus mengkondisikan anggota keluarganya agar selalu dalam ketaatan kepada Allah SWT. Keluarga pemimpin menjadi sorotan masyarakat. Oleh karena itu anggota keluarga pemimpin harus bisa memberi contoh dalam segala kebaikan. (Hikmah)
  22. Ibadah dengan khusyu’ sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang selalu ingat dan sangat berharap kepada Tuhan. Mereka itu yakin akan menemui dan kembali kepada-Nya. (Hikmah)   
  23. Tuhan telah memberikan nikmat yang banyak keopada manusia, maka berkorban untuk kepentingan sesama adalah perwujudan rasa syukurnya. (Hikmah)
  24. Melaksanakan tugas dengan baik tidak hanya dapat menjaga martabat dan harga diri, tetapi nama baik keluarga. Istri yang baik mendukung tugas-tugas suami agar tidak melakukan penyelewengan dalam tugas. (Hikmah)
  25. Pernahkah kamu memperhatikan air yang kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan? Atau Kamikah yang menurunkan? (Al-Waaqi’ah: 68-69)
  26. Para pahlawan dan syuhada rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk kepentingan dan kebahagiaan anak cucunya. Allah akan mengganti pengorbanan hamba-Nya dalam menegakkan  agama yang lurus dengan kenikmatan yang terus mengalir di dalam surge. (Hikmah)
  27. Pengurus dan jamaah masjid yang sudah dewasa harus memahami betul jiwa anak-anak. Bila mereka bercanda di masjid, mereka diberi arahan secara baik-baik bukan malah dimarahi, apalagi diusir dari masjid dan tidak boleh datang lagi ke masjid. Keinginan untuk terciptanya suasana tenang di masjid jangan sampai menghalangi anak-anak untuk memakmurkan masjid. (Hikmah)
  28. Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap yang kamu kerjakan. (al-Hasyr: 18)
  29. Akan tiba satu zaman atas manusia dimana orang tidak peduli apakah yang diambilnya harta halal atau haram. (HR Bukhari)
  30. Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima (dari Allah) justru untuk mendustakan Allah (Al-Waqi’ah: 82)

Alhamdulillah, barakallah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar