Rabu, 05 Maret 2014

Terimakasih

Maghrib tadi, aq menangis ketakutan, dan kau menelponku, bercerita entah apa, terimakasih membuatku bahagia.

Selasa, 25 Februari 2014

Untuk kami

Hari ini saya berdoa,

Untuk kami, dzikirku pada Mu,
Untuk hidup kami, ku mohon ridho Mu,

Terimakasih.....

Sabtu, 22 Februari 2014

Harmony

Rasa getir rebusan kecambah bukan apa apa.

Suara Ibu  terdengar muda, seolah menarik ku beberapa tahun lalu, meski beberapa bulan lalu, ibu tidak semuda itu, beliau sudah berumur, tidak lagi muda.

Aku tidak selalu mengingat perjalanan, meski belum terlalu banyak perjalananku. Tapi semua terasa kosong, bahkan obrolan tak tentu arah kita.

Better than is something that really subjective, dont waste your time to this .

Moving forward, or moving backward is something ambigue, dont bother  yourself by that, just life as good as you can.

Jeruk santang berbiji banyak, multivitamin tulang, dan obat tidur, ah dan rasa bosan yang ku lunasi dengan chocobar, ato choco biscuit. Mati lampu, blog, browsing, online drama, nyala lilin menjadi begitu nyata, tapi saya tidak tahan nyamuk, mengurangi beberapa mili darah saya, dan menyisakan nyeri dan gattal dikulit saya.

Saya yang egois, memuji-Nya, untuk keegoisan saya.
Saya yang penuh risau memuji-Nya, untuk keegoisan saya
Saya yang sakit memuji-Nya, untuk keegoisan saya.
Saya terus memuji-Nya, hanya itu yang layak tersisa, meski untuk keegoisan saya.

Maka ijinkanlah saya belajar atas semua ini.
Harmony.......

Orang terbiasa mandiri, berhadapan dengan situasi mutlak ketergantungan pada orang lain, itu benar2 mengerikan.

Jumat, 31 Januari 2014

Petasan, imlek dan medan

Petasan, imlek, dan medan
Badan saya kaku,
Mata mengantuk dan jiwa yang lelah
Semuanya tidak mengurangi nyeri
Saya harus tidur

Tasbih yang hilang

Dibawah pohon rindang,
Ia tersedu menemani angin
Tasbihku hilang, tasbih ku hilang,
Ratapnya
Tasbihku hilang, tasbihku hilang
Matanya berkaca

Getir ia genggam jemarinya
Seolah mengukur tiap ruasnya

Lalu aq mendekat dan merengkuhnya
Oh keKasih,
Tasbihmu tak pernah hilang,...

PAIN VERSION #ONE

Menunggu lelah jika ingin istirahat, agar lelah membuat lupa sakitnya badan.

Aku juga benci terbangun ditengah tidur, karena rasanya nyeri.
Aku memilih terjaga hingga pagi, dan lelah menghampiri, lalu rehat  memenuhi panggilan hidup.

Ingin makan jeruk, juga donut berisi blueberry.
Tertawa mendengar ejekan teman lama, sakit ini memang hanya ejekan, ejekan untuk hidupku.

Mengejek  ku dengan jeruk,
Mengejek ku dengan semua nilai terbaik,
Mengejek ku dengan semua pujian,
Mengejek ku dengan semua...

Hidup tidak seperti roller coaster,
Juga tidak seperti roda berputar,
Keduanya terlalu pasti, terlalu sederhana
Keduanya adalah bagian dati kehidupan.

Tapi hidup apakah memiliki perumpamaan??, kita  sendirilah yang menentukan

Minggu, 05 Januari 2014

Potongan Part#35

Ketakutan, depresi, itu yang saya alami saat ini. Miris melihat tangan kiri yang tak berfungsi normal. Saya tidak lagi tegar , saya lemah. Saya dalam krisis kehidupan.

Saat menunggu hari, saya ingat kehidupan saya. Saya tiba-tiba membenci diri saya yang selama ini selalu berusaha keras.

Telepon genggam saya letakkan jauh, sehingga sulit saya mencapainya, tangan saya terlalu sakit untuk mengambilnya.

Saya menjauh dari kehidupan, atau Saya ingin menjauh dari kehidupan.

                                                               #**************************#

Willing is not enough, done it.

Resolusi tidaklah cukup, solusi yang penting.

Saya butuh pertolongan,

Dokter, keluarga, teman.

Saya punya akses ke semuanya, tapi saya tidak mampu meminta tolong.

Harus bangkit, tapi justru saya menangis lalu bersembunyi.

Harusnya habiskan semua air mata, lalu bertawakal.

Saya bilang ke diri sendiri, please dont give up, never ever give up.
Saya masih meringis, akibat terjatuh, sepele untuk saya yang normal, tapi  tidak untuk saya saat ini.

                                                ##################

Tidak ada yang lebih menakutkan dari pada kesadaran diri yang terpotong-potong. Seperti puzzle, kau tautkan pun tetap menyisa bekas potongan. Kesadaran diri yang menyeruak diantara waktu, kita semua tahu.
Mimpi-mimpi mengerikan yang berdatangan tanpa jeda, menghalangi kesadaran diri. Aku menangis ketakutan dan itu lebih pedih dari menangis kesakitan.

Ketika kita berada di titik terbawah hidup kita, Tuhan menunjukkan kebesaran-Nya. Saya bukan siapa- siapa , pun bukan apa-apa.
Semut-semut datang menggigit kesadaran pada inti kehidupan, trus datang tak kenal menyerah. Hingga aq tersadar meski jatuh lagi, dan terus berulang, semut tak berhenti hingga aku menepi mungkin.

Saya yang membutuhkan bantuan, tapi tak mampu meminta tolong.
Terjebak pada realitas yang absurd, how complicated. Saya bukan siapa- siapa , pun bukan apa-apa.
Saya hanya sedih, tapi itu sudah cukup.

Saya tidak bisa mengatakan apapun, karena akan berubah menjadi cacian,  seolah semua adalah kekecewaan.