Dua jari telunjuk ku terpaut, ibu jari menenangkannya.... aq tidak pernah setakut ini. Gigi ngilu karena menahan geram, aq tidak pernah selemah ini.
Beberapa hari lalu, saya akhirnya menemukan buku Jiwo J#ncuk diantara tumpukan novel cantik ditoko buku di jalan Gadjah Mada, saya sudah mencarinya berbulan2 ditoko yang sama. Setiap kali ada didaftar pencarian di komputer, stock 1, tapi saya cari diantara rak dengan label sastra hingga novel terjemahan, tidak ada. Saya terlalu malas menanyakannya pada pramuniaga, takut mereka menunjukkan muka lebih malas dari saya yang malas bertanya ke mereka -saya pernah mendengar diantara para pramuniaga ini saling berdebat diantara kami - customer, suara mereka begitu lantang, saya tidak nyaman, saya tidak tahu customer lain, saya hanya ingat satu kata dari pramuniaga lelaki ke perempuan "MAHO!!!". Lalu saya pulang, dan saya mencari lagi saat kunjungan saya berikutnya. Ah.... Saya rindu kampus, saya rindu kamu.
Judulnya Unik bukan? JIWO J#NCUK, Biasanya untuk mensensor kata2 orang akan menggantinya dengan "*"! Tapi OM Sujiwo Tejo kreatif, menggantinya dengan "#". Hah, saya baru menyadarinya.
Saya baru membaca halaman awal, puisi menggelitik "PUNCAK KANGEN PALING DAHSYAT"!, kira2 bagian awalnya seperti ini:
Puncak kangen paling dahsyat ketika dua orang tak saling
menelepon
tak saling sms
bbm-an
dan lain lain tak saling
namun diam-diam keduanya saling Mendoakan
...................................
Kalian harus membacanya sendiri,
Jangan takut karena puisi Om Jiwo ini paket lengkap, siapapun kalian , bisa mendapatkan jiwa kalian saat membacanya.....
Tapi hari ini saya sedang tidak mampu mengurainya, dengan sisi jiwa saya yang sebelah manapun.
Hari ini saya sedang mencari pembenaran, bahwa saya sedang terpengaruh hormon bulanan saya.
Jl. Sei putih baru, januari 29th 2013