Jumat, 31 Januari 2014

Petasan, imlek dan medan

Petasan, imlek, dan medan
Badan saya kaku,
Mata mengantuk dan jiwa yang lelah
Semuanya tidak mengurangi nyeri
Saya harus tidur

Tasbih yang hilang

Dibawah pohon rindang,
Ia tersedu menemani angin
Tasbihku hilang, tasbih ku hilang,
Ratapnya
Tasbihku hilang, tasbihku hilang
Matanya berkaca

Getir ia genggam jemarinya
Seolah mengukur tiap ruasnya

Lalu aq mendekat dan merengkuhnya
Oh keKasih,
Tasbihmu tak pernah hilang,...

PAIN VERSION #ONE

Menunggu lelah jika ingin istirahat, agar lelah membuat lupa sakitnya badan.

Aku juga benci terbangun ditengah tidur, karena rasanya nyeri.
Aku memilih terjaga hingga pagi, dan lelah menghampiri, lalu rehat  memenuhi panggilan hidup.

Ingin makan jeruk, juga donut berisi blueberry.
Tertawa mendengar ejekan teman lama, sakit ini memang hanya ejekan, ejekan untuk hidupku.

Mengejek  ku dengan jeruk,
Mengejek ku dengan semua nilai terbaik,
Mengejek ku dengan semua pujian,
Mengejek ku dengan semua...

Hidup tidak seperti roller coaster,
Juga tidak seperti roda berputar,
Keduanya terlalu pasti, terlalu sederhana
Keduanya adalah bagian dati kehidupan.

Tapi hidup apakah memiliki perumpamaan??, kita  sendirilah yang menentukan

Minggu, 05 Januari 2014

Potongan Part#35

Ketakutan, depresi, itu yang saya alami saat ini. Miris melihat tangan kiri yang tak berfungsi normal. Saya tidak lagi tegar , saya lemah. Saya dalam krisis kehidupan.

Saat menunggu hari, saya ingat kehidupan saya. Saya tiba-tiba membenci diri saya yang selama ini selalu berusaha keras.

Telepon genggam saya letakkan jauh, sehingga sulit saya mencapainya, tangan saya terlalu sakit untuk mengambilnya.

Saya menjauh dari kehidupan, atau Saya ingin menjauh dari kehidupan.

                                                               #**************************#

Willing is not enough, done it.

Resolusi tidaklah cukup, solusi yang penting.

Saya butuh pertolongan,

Dokter, keluarga, teman.

Saya punya akses ke semuanya, tapi saya tidak mampu meminta tolong.

Harus bangkit, tapi justru saya menangis lalu bersembunyi.

Harusnya habiskan semua air mata, lalu bertawakal.

Saya bilang ke diri sendiri, please dont give up, never ever give up.
Saya masih meringis, akibat terjatuh, sepele untuk saya yang normal, tapi  tidak untuk saya saat ini.

                                                ##################

Tidak ada yang lebih menakutkan dari pada kesadaran diri yang terpotong-potong. Seperti puzzle, kau tautkan pun tetap menyisa bekas potongan. Kesadaran diri yang menyeruak diantara waktu, kita semua tahu.
Mimpi-mimpi mengerikan yang berdatangan tanpa jeda, menghalangi kesadaran diri. Aku menangis ketakutan dan itu lebih pedih dari menangis kesakitan.

Ketika kita berada di titik terbawah hidup kita, Tuhan menunjukkan kebesaran-Nya. Saya bukan siapa- siapa , pun bukan apa-apa.
Semut-semut datang menggigit kesadaran pada inti kehidupan, trus datang tak kenal menyerah. Hingga aq tersadar meski jatuh lagi, dan terus berulang, semut tak berhenti hingga aku menepi mungkin.

Saya yang membutuhkan bantuan, tapi tak mampu meminta tolong.
Terjebak pada realitas yang absurd, how complicated. Saya bukan siapa- siapa , pun bukan apa-apa.
Saya hanya sedih, tapi itu sudah cukup.

Saya tidak bisa mengatakan apapun, karena akan berubah menjadi cacian,  seolah semua adalah kekecewaan.